Tepat 3bulan yang lalu. Minggu, 21 April 2013 jam 21:32, kita
mulai perjalanan cinta kita. Perjalanan cinta yang baru. Yang ku harap tidak
akan membuatku terluka lagi seperti sebelumnya. Yang ku harap akan menjadi
sesercah kilauan cahaya penyemangat dihidupku. Yang aku harap kamu tak akan
menjadi duplikat dirinya yang telah menyakitiku.
Aku menulis ini hanya sekedar ingin mengulang dan
mengingatkan betapa singkatnya kisah cinta kita. Memang semuanya telah menjadi
kenangan. Ketika semua tak seperti harapan. Banyak mimpi yang ku bangun
bersamamu. Banyak hal yang ingin aku lakukan ketika bersamamu. Tapi, semua
sirna. Semua berakhir dengan cepat tak seperti harapanku. Banyak harapan yang
kini hanya menjadi angan-angan belaka. Kau begitu ceepat memutuskan semuanya.
Padahal aku telah bersusah payah berjuang agar semuanya tak menjadi sia-sia.
Aku selalu mengutamakan perasaanmu, tapi kamu tidak. Aku selalu menjadikanmu
yang pertama, tapi kamu tidak. Aku selalu tak ingin membiarkanmu sendirian,
tapi kamu tidak. Aku selalu mengkhawatirkanmu dan mungkin kali ini kamu juga
tidak.
Pernah kah kamu bayangkan betapa sulitnya menjadi diriku?
Selalu menjadi yang salah jika pertengkaran kecil mulai timbul. Selalu
menyayangimu walaupun kadang kau tak
menghiraukan apa yang ku lakukan. Selalu menjadi sosok yang selalu bersabar
menghadapi sifat keras kepalamu yang kadang bahkan seperti kekanak kanakan itu.
Selalu menutupi tangisku dengan senyuman. Selalu tak kau gubris bahkan kadang
tak kau anggap. Aku kira kamu bisa
berubah. Kamu bisa bertahan layaknya aku
bertahan untukmu. Untuk hubungan kita. Aku kira kamu bisa sekuat dan setegar
aku.
Sudah larut malam. Aku harap kamu ingat hari bahagia kita.
Aku belum tidur karena menunggu sebuah pesa singkat yang isinya adalah ucapan
manis untuk hari bahagia itu. Jam 00:11 , ada sebuah pesan singkat dan aku
harap itu kamu. Ya, benar itu dari kamu, Sayang. Aku tertawa kecil sambil
menangis bahagia. Aku senang kamu mengingatnya, Sayang.
Untuk setiap doa yang kau tulis dipesan singkatmu aku harap
semua itu bukan hanya doa tapi kelak akan menjadi kenyataan. Untuk setiap doa
yang kita panjatkan bersama-sama aku harap doa itu tulus dari hati kecilmu yang
paling dalam. Untuk setiap doa yang kita panjatkan bersama-sama aku harap bukan
hanya sekedar doa belaka.
Seperti permintaanmu pada malam itu, aku tak akan pernah
meninggalkanmu, Sayang:’)
Aku menyayangimu.
Kemaren, Hari ini, Besok, Lusa, bahkan untuk Selamanya:’)